Kamis, 09 Agustus 2012

Fase Penyembuhan dari Patah Hati


 Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba si dia memutuskan hubungan. Padahal, janur kuning sebentar lagi melengkung. Sakit hati, pasti. Dunia serasa runtuh? Ya, iyalah. Bagaimana cara agar Anda bisa segera bangkit?

Menurut Barbara De Angelis, penulis buku The 100 Most Asked Question About Love, Sex, and Relationship, ada empat tahap proses penyembuhan yang mesti dilalui.
Fase 1: Perasaan tercabik-cabik
Waktu: 2 minggu - 4 bulan

Pada tahap ini, Anda mungkin akan menangis sepanjang hari, merasa kehilangan, tidak berdaya, kesepian, hilang selera makan, bahkan merasa sakit di dada yang tak kunjung reda. Tahap ini paling sulit dalam putus cinta. Anda merasa rasa sakit itu tidak akan pernah berakhir. Namun Anda salah. Anda akan melaluinya dengan baik, bahkan lebih cepat, bila melakukan hal-hal berikut:

* Menangislah sepuasnya, sebab semakin lama Anda ingin memendamnya, makin lama pula akan berakhir.
* Buatlah jadwal kegiatan yang padat. Sibukkan diri dan luangkan waktu bersama teman-teman dan keluarga.
* Olahraga dan makan teratur. Jaga kesehatan tubuh. Semakin bugar tubuh, psikologis Anda pun makin stabil.
* Hindari menemui atau berbicara dengan mantan pasangan. Tidak peduli begitu besar keinginan Anda untuk menghubungi dan mendengar suaranya. Jangan pernah lakukan! Semakin sering Anda bertemu, makin lama proses penyembuhannya.


Fase 2: Penyesuaian

No Badmood

Badmood ? Gak usah takut makan :)

 

Apa kamu sedang merasa bad mood hari ini? Perubahan suasana hati mungkin terjadi karena adanya konflik di rumah, bertengkar dengan pasangan, terlalu lelah atau sedang PMS. Terkadang, mood yang buruk bisa menghambat pekerjaan kamu. Maka dari itu, usir bad mood dengan makanan yang menyehatkan.

Menurut penelitian, makanan yang mengandung lemak omega-3, asam folat dan vitamin B12 dapat mengubah mood yang buruk jadi lebih baik. Dikutip dari Times of India, ada lima macam makanan atau minuman yang membuat kamu lebih bahagia.


1. Cokelat
Konsumsi cokelat saat sedang bad mood. Cokelat memberikan efek nyaman, rileks, dan meningkatkan semangat dalam tubuh. Selain itu, cokelat baik untuk kesehatan. Penelitian juga mengatakan kalau menikmati batangan cokelat susu akan meningkatkan daya fungsi otak Anda. Jangan takut gigi Anda rusak karena makan cokelat. Justru cokelat baik untuk gigi karena cocoanya mengandung zat yang dapat membunuh bakteri penyebab karang gigi.

2. Pisang
Selain murah, buah pisang mudah ditemukan. Pisang akan memperbaiki perasaan yang sedang kacau. Kini, para ahli percaya bahwa makan pisang dapat menghangatkan hati dan menambah energi Anda. Pisang mengandung tryptophan, sejenis protein yang diubah tubuh menjadi serotonin. Seperti yang Anda ketahui, serotonin adalah hormon yang membuat Anda lebih tenang dan bersemangat.

3. Susu
Ketika bad mood melanda hati, coba minum susu, terutama susu tanpa lemak atau susu skim. Susu juga mengandung trytophan yang membuat perasaan kembali ceria. Susu membantu melawan stres dan penuaan karena adanya unsur antioksidan, vitamin D, dan, vitamin B12.

Jumat, 20 April 2012

Patah hati = Sakit Fisik ?

 
Pernahkah Anda mengalami putus cinta? Mungkin, sebagian besar dari kita pasti pernah mengalami apa itu putus cinta atau bahkan ditolak cintanya. Perasaan sakit pun muncul dalam benak kita, karena harapan tidak sesuai dengan kenyataan yang dihadapi

Ahli saraf dari Universitas Columbia (AS) menyatakan, cinta yang tak terbalas itu juga menyakitkan dalam arti secara fisiologis. Bukan hanya sakit karena segi psikologis, tetapi juga dirasakan secara fisik.
Ketika kita mengalami putus cinta, teringat kenangan apa pun tentang dia, maka itu akan mengaktifkan area otak yang sama seperti ketika Anda mengalami sakit fisik parah. Selain itu, efeknya bukan hanya berlaku bagi Anda, namun juga dirasakan oleh orang-orang yang merasa sakit karena Anda.

Untuk meringankan rasa sakit, para peneliti merekomendasikan latihan pernapasan dan psikoterapi, serta bersosialisasi dengan teman dan keluarga. Sangat disarankan oleh para ilmuwan untuk mengobati seseorang yang mengalami perasaan sakit karena cinta yang kandas dan tidak bahagia, untuk memperlakukan mereka seperti mereka sedang sakit parah atau terluka. Mengapa? Karena mereka benar-benar tengah sakit..

Nah,berdasarkan artikel di atas..yang memang sudah pernah merasakan dan berhasil melewatinya, seperti sembuh dari rasa sakit dan penderitaan yaa..hehhee** jika sakit itu menyerang,tentu tidak dapat anda hindari..tetapi bisa diringankan dengan latihan pernafasan, dan tentunya bersosialisasi. jangan biarkan diri anda yang sangat berharga terlarut dalam cinta yang bukan kehendak yang Maha Kuasa,,tetaplah berpikir positif, bahwa dibalik semua kejadian yang terjadi pada anda pastilah ada alasan besar yang menyertainya..semangat..:)

sumber:www.psikologizone.com

Sangkaan Peran Gender

Mungkin sebagian dari kita sudah tak lazim lagi mendengar kata2* peran gender. Yaa..sebuah gambaran peran yang diasumsikan kepada masing-masing individu baik maskulinitas ataupun feminism. 
Di Indonesia, perempuan telah diberi peluang yang sama dengan laki-laki di bidang pendidikan, namun persepsi masyarakat terhadap perempuan tidak mengalami perubahan yang berarti. Masih kuatnya anggapan bahwa pendidikan pada wanita tujuannya adalah agar ia lebih mampu mendidik anak-anaknya. Perempuan tetap saja dianggap the second sex. Culture faham patriarchi yang dianut masyarakatnya dari jaman nenek moyang membuat anggapan-anggapan tersebut terus melekat.
Jika berbicara mengenai modernisasi yang saat ini terus berkembang di masyarakat, kita perlu mengkaji tentang issue-issue gender yang terjadi pada laki-laki. Dengan kata lain, tdk hanya dari sisi perempuan yang selama ini diituntut mengalami perubahan,
Berubahnya peran-peran wanita ini, seharusnya membawa konsekuensi berubah pula peran-peran pria, sekaligus tatanan sosial yang ada. Jika pria sebagai bagian dari masyarakat, tidak ikut berubah, maka permasalahan akan timbul. Dalam skala keluarga misalnya, dengan bekerjanya seorang ibu, maka iapun berperan sebagai pemberi nafkah keluarga, yang tentunya mempengaruhi ketersediaan waktu dan tenaga ibu untuk berperan di dalam pengaturan rumah tangga serta pengasuhan anak. Sehingga bapak diharapkan juga dapat mengisi peran-peran seperti pengasuhan anak dan pekerjaan keluarga..
Namun berbagai kondisi yang tampil, menunjukkan hal yang berbeda, wanita diperkenankan untuk bekerja, baik dengan alasan ekonomi, maupun alasan pengembangan diri, namun di sisi lain, ia tetap dituntut bertanggung jawab penuh di dunia rumah tangga serta pengasuhan anak. Kondisi yang kerap diistilahkan sebagai peran ganda ini, tanpa melibatkan peran serta pria untuk membuat keseimbangan, cenderung akan menimbulkan berbagai permasalahan.
Konflik peran gender mengimplikasikan permasalahan-permasalahan kognitif, emosional, ketidaksadaran dan perilaku yang disebabkan oleh sosialisasi peran gender yang dipelajari di masyarakat yang seksis dan patriarchal. Untuk mengatasi peran tersebut mungkin kita mengenal istilah “Androgini” atau gabungan antara feminism dan maskulin, dan dapat saling mengisinya. Mungkin disini peran androgini masih bersifat agresif dan kompetisi. Namun peran transcendences bisa lebih baik diterapkan karena menuju kpd arah professional,sesuai dgn kesetaraan peran.
                      
  Saran ke arah perbaikan, yakni mendefenisikan kembali maskulinitas, umumnya dikaitkan dengan perubahan aspek-aspek budaya patriarchal, seperti mendefenisikan kembali peran ayah, mentransformasikan budaya yang memasukkan unsur-unsur kepedulian dan pengasuhan sebagai bagian dari norma menjadi pria terhadap anak-anak pria, dan aktivitas para pria sendiri, seperti model gender role journey, yang berujung pada transendens peran. Cara-cara ini dianggap bermanfaat bagi pria dan wanita serta hubungan di antara ke duanya.
Semoga berguna,, Trims
Nurul Husna, Spsi